Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Etilen Glikol tapi Benzonatate yang Sedang Dicemaskan di Amerika

image-gnews
Ilustrasi obat batuk sirup. shutterstock.com
Ilustrasi obat batuk sirup. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalau Indonesia digemparkan oleh kasus pencemaran etilen glikol dan dietilen glikol--yang diduga kuat berada di balik kasus kematian anak-anak dengan gejala gagal ginjal akut, di Amerika sedang mencemaskan soal benzonatate. Bahan-bahan kimia itu sama, terkandung dalam sirup obat.

Baru-baru ini Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengeluarkan peringatan untuk tidak memberikan Benzonatate yang terdapat pada obat batuk kepada anak di bawah 10 tahun. Dasarnya adalah data 4.690 kasus yang masuk ke Pusat Pengendalian Racun di negara itu sepanjang periode 2010-2018. Juga menilik basisdata nasional untuk pembuatan resep obat farmasi dan kejadian-kejadian efek samping obat. 

Seperti yang sudah dilaporkan dalam jurnal Pediatrics terbit 15 November 2022, para peneliti di FDA menemukan ribuan kasus itu melibatkan anak-anak hingga usia 17 tahun yang secara tidak sengaja terpapar obat dengan kandungan benzonatate. Ataupun mereka yang dengan sengaja mengasup tidak sesuai dosis.

Menurut studi yang dilakukan FDA tersebut, dari 2010 hingga 2018, laporan keracunan pediatrik yang melibatkan obat benzonatate meningkat setiap tahun. Dari 308 pada 2010 menjadi 799 pada 2018. 

Sebanyak lebih dari 75 persen kasus tersebut diklasifikasi sebagai paparan tidak sengaja. Dan dari antaranya kebanyakan korbannya adalah balita dan tidak memiliki gejala klinis. Namun begitu, 56 kasus memiliki efek sedang hingga kuat, dan tiga anak meninggal. 

Temuan ini, menurut Ivone Kim, dokter anak dan petugas medis senior di FDA, "Seharusnya mendorong para dokter untuk lebih berhati-hati ketika mereka meresepkan obat-obatan semacam ini." 

Penggunaan benzonatate dalam obat-obatan masih diperbolehkan hanya saja penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada anak-anak. Gejalanya termasuk kejang, henti jantung, dan bahkan kematian.

Baca juga: FDA Belum Izinkan Ivermectin sebagai Obat atau Mencegah Covid-19 

Dokter Minta Orang Tua Juga Hati-hati

Nusheen Ameenuddin, dokter anak di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, mengimbau pula kepada para orang tua untuk memperhatikan resep obat yang diberikan kepada anak. “Obat batuk seharusnya diperlakukan seperti obat lain yang dapat menimbulkan efek samping yang serius, yang berarti tidak memberikannya kepada anak-anak tanpa arahan medis khusus." kata Ameenuddin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPKN Sebut Vonis 2 Perusahaan Farmasi di Kasus Gagal Ginjal Akut Tak Adil: Harus Ada Ganti Rugi Immaterial

24 hari lalu

Ekspresi kesedihan keluarga korban gagal ginjal akut saat hadiri persidang perdana sebagai pengugat terkait obat sirup yang tercemar Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG)  di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selasa, 17 Januari 2023. Sebanyak 25 keluarga korban menuntut Kementrian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produsen obat serta penyedia bahan baku obat yang mengakibatkan meninggalnya 199 anak itu untuk diadili. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BPKN Sebut Vonis 2 Perusahaan Farmasi di Kasus Gagal Ginjal Akut Tak Adil: Harus Ada Ganti Rugi Immaterial

Vonis ganti rugi Rp 60 juta terhadap PT Afi Farma dan CV Samudera Chemical dalam kasus gagal ginjal akut dinilai tak adil. Kenapa?


YLKI soal Perusahaan Farmasi Divonis Bayar Ganti Rugi Rp 60 Juta dalam Kasus Obat Sirop Beracun: Mestinya Izin Dicabut

24 hari lalu

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi. Tempo/Tony Hartawan
YLKI soal Perusahaan Farmasi Divonis Bayar Ganti Rugi Rp 60 Juta dalam Kasus Obat Sirop Beracun: Mestinya Izin Dicabut

YLKI menanggapi vonis PN Jakarta Pusat ke dua perusahaan farmasi yang terbukti bersalah dalam kasus obat sirop pemicu gagal ginjal akut.


Kasus Obat Sirup Beracun, 2 Perusahaan Farmasi Divonis Ganti Rugi hingga Rp60 Juta kepada Keluarga Korban

27 hari lalu

Rayvan Aji Pratama, yang menjadi korban resep sirup obat batuk yang terkontaminasi, setelah mandi di rumahnya di Jakarta, 7 Oktober 2023. Racun tersebut terkandung dalam sirup yang dibuat oleh setidaknya tiga produsen obat di Indonesia, menurut regulator nasional dan WHO. REUTERS/Willy Kurniawan
Kasus Obat Sirup Beracun, 2 Perusahaan Farmasi Divonis Ganti Rugi hingga Rp60 Juta kepada Keluarga Korban

PN Jakarta Pusat memutuskan PT Afi Farma dan CV Samudera Chemical terbukti bersalah dalam kasus obat sirup pemicu gagal ginjal akut.


Dokter Jelaskan Jenis Batuk, Penyebab dan Bedanya

26 Juni 2024

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Dokter Jelaskan Jenis Batuk, Penyebab dan Bedanya

Dokter penyakit dalam menyebut batuk memiliki perbedaan yang dapat dilihat berdasarkan sifat akutnya. Berikut penjelasannya.


Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

28 April 2024

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Sebastian Castaneda
Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung


Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

26 April 2024

Bintang Emon dan istrinya, Alca Octaviani. Foto: Instagram/@bintangemon
Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?


Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

27 Maret 2024

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

27 Maret 2024

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


Konsumsi Yoghurt Diklaim Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Simak Penjelasan dari FDA

4 Maret 2024

Ilustrasi yoghurt beku (Pixabay.com)
Konsumsi Yoghurt Diklaim Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Simak Penjelasan dari FDA

Klaim bahwa yoghurt dapat menurunkan risiko penyakit Diabetes Tipe 2 itu sesuai dengan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).


Chip Pertama Neuralink di Otak Manusia, Elon Musk: Ada Spikes yang Menjanjikan

30 Januari 2024

Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 19 Desember 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Chip Pertama Neuralink di Otak Manusia, Elon Musk: Ada Spikes yang Menjanjikan

Neuralink, startup teknologi saraf milik Elon Musk, sukses melakukan operasi implan chip pertamanya ke otak manusia.